Jenis & Sumber Pendapatan Media dan Pembuat Konten Online
DicatNews - Media Online secara sederhana adalah media yang tersaji melalui internet. Pertanyaan menariknya, siapa atau apa saja yang boleh disebut media dalam dunia online? Apakah Youtube adalah media? Apakah media sosial juga adalah media? Dan apakah pemilik channel Youtube, pemilik blog dan pemilik account media sosial juga bisa disebut media? Kita akan uraikan satu-persatu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi.
Sehingga apabila katakanlah anda hanya memiliki account Facebook, yang selalu anda gunakan untuk menulis artikel-artikel yang dibaca oleh banyak orang sehingga pembaca memperoleh informasi atau terhibur, maka account anda sudah boleh disebut media online.
Selanjutnya tinggal mencari cara, bila media anda ingin disebut sebagai media besar berarti harus mempunyai audiens dalam jumlah besar pula, bila media anda ingin disebut media profesional berarti harus dikelola dalam bentuk perusahaan dan memiliki platform sendiri, bila media anda ingin disebut media pemberitaan berarti media anda harus memuat berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, dan seterusnya.
Lalu apakah Youtube, Facebook, Twitter dan Instagram juga adalah media? Tentu saja jika kita telah sepakat dengan definisi media tadi. Walaupun platform-platform tersebut tidak membuat konten, tetapi platform mereka terdapat konten-konten dari para pembuat konten.
Jenis Media Online
Media Online adalah Penyelenggara media yang menggunakan internet dan platfrom yang telah dijelaskan tadi. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut,
1. Portal
Portal adalah Media Online berbentuk kumpulan konten artikel, foto, info grafik, video hingga video live streaming yang menggunakan Platform Domain.
(+) Kelebihan Portal Website :
Memiliki media dan alamat sendiri
Media sepenuhnya bebas menentukan brand, desain, konten, promosi dan iklan.
Dapat memasukkan segala jenis konten.
(-) Kelemahan Portal Website :
Porsi konten dalam Portal Website biasanya lebih banyak berisi artikel, sementara minat membaca orang Indonesia sangat kecil. Menurut artikel di website kominfo, masyarakat di Indonesia ‘malas baca tapi cerewet di medsos’ dan menurut UNESCO, Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang suka membaca.
Data tadi memang bicara tentang minat membaca buku atau literasi, bukan tentang minat membaca artikel. Lalu apa hubungannya? Artikel memang bukan buku, tapi artikel juga bukan status atau komentar media sosial, satu-satunya jenis tulisan yang bisa menarik minat baca-tulis orang Indonesia.
Ironisnya, kini banyak pula media online sekelas portal berita ternama yang menulis artikel seperti menulis status media sosial. Demi mengejar frekuensi, kuantitas dan kunjungan, uraian artikel media online seringkali sangat pendek dan isinya tidah seheboh judul. Kebiasaan media-media online yang seperti itu malah jadi mengusir orang-orang yang benar-benar suka membaca.
Contoh Portal Website adalah Detik, Kapanlagi, Alodokter, Kaskus, Bola, Motorplus, Trendingbisnis, dan sebagainya.
2. Blog
Blog adalah Media Online berbentuk kumpulan konten artikel yang menggunakan Platform Blogging.
(+) Kelebihan Blog :
Mudah dibuat, Platform Blogging telah menyediakan domain miliknya (bisa juga menggunakan domain) dan template yang siap pakai, sehingga pemilik blog bisa langsung membuat artikel.
(-) Kelemahan Blog :
Kurangnya minat baca masyarakat indonesia.
Contoh Blog adalah Radityadika, Iwanbanaran, indahjulianti, dan sebagainya.
3. Channel
Channel adalah Media Online berbentuk kumpulan konten video yang menggunakan Platform Video Sharing. Saat ini Youtube merupakan platform paling populer untuk membuat Channel.
(+) Kelebihan Channel :
Bentuk konten video lebih disukai.
Dengan memakai platform Youtube, pemilik channel mudah berinteraksi dengan audiens dan dapat memantau perkembangan channel secara real time serta dapat mengajukan monetisasi (kerjasama periklanan) dengan Google Adsense.
(-) Kekurangan Video Channel :
Biaya membuat konten video lebih besar dan menyita waktu ketimbang jenis konten lainnya.
Contoh Channel (Youtube) adalah Najwa Shihab, Asumsi, Adi Hidayat Official, deddy corbuzier, dunia MANJI, Atta Halilintar, Ricis Official, Raditya Dika, Trending Bisnis, dan sebagainya.
4. Podcast
Podcast adalah Media Online berbentuk kumpulan rekaman audio konten pembicaraan yang menggunakan Platform Audio dan Music Sharing. Secara sekilas Podcast mirip talkshow radio, tetapi Podcast tidak dibatasi durasi tertentu, atau bisa juga mirip suara pembicara monolog yang direkam.
(+) Kelebihan Podcasts :
Membuat konten Podcast juga lebih mudah dan murah dibandingkan konten video, kecuali jika ingin punya kualitas audio sekelas radio profesional.
(-) Kekurangan Podcasts :
Audiens di Indonesia belum banyak yang mengenal Podcast.
Contoh Podcast adalah Podcast Raditya Dika, Finansialku Talk Podcast, Fahri Hamzah Podcast, Rebbeltalks, Trending Bisnis Podcast, dan sebagainya.
5. Account Social Media Enthusiasts
Social Media Enthusiasts adalah Media Online berbentuk kumpulan konten sharing aktivitas yang menggunakan Platform Media Sosial. Saat ini Facebook, Twitter dan Instagram merupakan platform paling populer untuk membuat account anda menjadi bagian dari Media Online.
Dengan Facebook, penggunanya bisa memasukkan segala jenis konten, seperti artikel, foto, video dan sebagainya. Sementara dengan Instagram, cukup dengan foto dan sedikit tulisan tentang foto tersebut. Itu sudah cukup untuk membuat anda menjadi Social Media Enthusiasts, dengan syarat anda memiliki audiens tentunya.
(+) Kelebihan Social Media Enthusiasts:
Tadi kita sempat membahas, menurut website kominfo, masyarakat di Indonesia ‘malas baca tapi cerewet di medsos’. Informasi ini justru kabar baik untuk Social Media Enthusiasts, artinya media ini punya banyak audiens.
(-) Kekurangan Social Media Enthusiasts:
Biasanya di dunia media sosial, audiens datang tidak untuk mencari konten, kecuali di Indonesia dan pada saat musim-musim politik menghangat. Facebook digunakan untuk berinteraksi dengan teman dan Instagram digunakan untuk berinteraksi dengan pengikut dan sosok yang kita ikuti, oleh karena itu, Social Media Enthusiasts biasanya hanya membuat konten kecil (teaser) untuk promosi konten mereka yang berada di platform lain, selain promosi konten, kebanyakan konten lain di media sosial adalah jenis konten promosi dagang dan co-pas konten dari platform media online lainnya.
Sumber Pendapatan Media dan Pembuat Konten Online
a. Iklan
Sebagaimana bisnis online lainnya, media yang memiliki jumlah pengunjung sangat banyak pasti berpotensi didekati pengiklan. Sumber pendapatan iklan Media online adalah Google Adsense, Biro Iklan atau langsung dari Brand, kita punya bahasan lebih lanjut tentang iklan pada bab tentang iklan.
b. Affiliate Marketing
Affiliate Marketing adalah program kerjasama pemasaran produk. Prinsipnya sama saja dengan iklan. Bedanya program ini bukan ditawarkan Google dan hanya menawarkan jenis iklan CPA (cost per action), media hanya dibayar saat iklan berhasil membuahkan pembelian produk, dengan perhitungan fix rate atau persent dari harga produk.
c. Paywall (Berlangganan)
Paywall adalah membatasi akses audiens terhadap konten, audiens hanya bisa menikmati konten utuh jika mendaftar untuk jadi pelanggan berbayar.
Cara ini awalnya dipakai oleh media cetak terkenal yang shifting menjadi media online, seperti Koran Wall Street Journal, Times dan Kompas. Sayangnya cara ini tidak berhasil, bahkan Times malah hampir kehilangan 90% pembacanya.
Tentu saja, selagi ada pilihan lain yang gratis, kenapa audiens harus membayar? Paywall hanya bisa dilakukan jika media benar-benar yakin bahwa konten-kontennya sangat penting atau sangat diminati dan cuma media tersebut satu-satunya yang memiliki konten tersebut.
d. Production House (Pesanan Pembuatan)
Pembuat konten bisa mendapat penghasilan membuat konten berdasarkan pesanan perusahaan
0 Response to "Jenis & Sumber Pendapatan Media dan Pembuat Konten Online"
Posting Komentar